Lima karakteristik orang yang cerdas secara spiritual menurut Roberts A. Emmons, The Psychology of Ultimate Concerns: (1) kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan material; (2) kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang memuncak; (3) kemampuan untuk mensakralkan pengalaman seharihari; (4) kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber spiritual buat menyelesaikan masalah; dan kemampuan untuk berbuat baik
Dua
karakteristik yang pertama sering disebut sebagai komponen inti
kecerdasan spiritual. perawat yang merasakan kehadiran Tuhan atau
makhluk ruhaniyah di sekitarnya mengalami transendensi fisikal dan
material. Ia memasuki dunia spiritual. Ia mencapai kesadaran kosmis yang
menggabungkan dia dengan seluruh alam semesta. Ia merasa bahwa alamnya
tidak terbatas pada apa yang disaksikan dengan alat-alat indrianya.
Sebagai contoh perawat menyampaikan doa-doa personalnya dalam salat
malamnya, mendoakan kesembuhan luka kliennya, memuali tindakan dengan
bismillah, mengisi waktu luang dengan Sholat dluha, silaturahmi dengan
keluarga klien.
Ciri
yang ketiga, terjadi ketika kita meletakkan pekerjaan biasa dalam
tujuan yang agung. Konon, pada abad pertengahan seorang musafir bertemu
dengan dua orang pekerja yang sedang mengangkut batu-bata. Salah seorang
di antara mereka bekerja dengan muka cemberut, masam, dan tampak
kelelahan. Kawannya justru bekerja dengan ceria, gembira, penuh
semangat. Ia tampak tidak kecapaian. Kepada keduanya ditanyakan
pertanyaan yang sama, “Apa yang sedang Anda kerjakan?” Yang cemberut
menjawab, “Saya sedang menumpuk batu.” Yang ceria berkata, “Saya sedang
membangun menara mesjid!” Yang kedua telah mengangkat pekerjaan
“menumpuk bata” pada dataran makna yang lebih luhur. Perawat yang sedang
melakukan kompres selayaknya mengatakan “Saya sedang mensyukuri nikmat
Allah
yang telah menganugerahkan air yang sangat banyak manfaatnya”
Perawat
yang cerdas secara spiritual tidak memecahkan persoalan hidup hanya
secara rasional atau emosional saja. Ia menghubungkannya dengan makna
kehidupan secara spiritual. Ia merujuk pada warisan spiritual seperti
teks-teks Kitab Suci atau wejangan orang-orang suci untuk memberikan
penafsiran pada situasi yang dihadapinya, untuk melakukan definisi
situasi. Pada saat ganti balutan ia mengingat bahwa jutaan mikroba sudah
diciptakan Allah sebelum manusia mengetahui obatnya penicillin. Sebelum
manusia lahir penicillinpun sudah diciptakan Allah. Jadi tugas perawat
adalah berupaya memaknai bahwa mencari karunia Allah dalam membantu
meringankan beban klien.
Ketika
seorang perawat diberitahu bahwa orang kantornya tidak akan sanggup
menyekolahkannya, ia tidak putus asa. Ia yakin bahwa kalau orang itu
bersungguhsungguh dan minta pertolongan kepada Tuhan, ia akan diberi
jalan. Bukankah Tuhan berfirman, “Orang-orang yang bersungguh-sungguh di
jalan Kami, Kami akan berikan kepadanya jalan-jalan Kami”?
Karakteristik yang kelima: Perawat memiliki rasa kasih yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan. “The
fifth and final component of spiritual intelligence refers to the
capacity to engage in virtuous behavior: to show forgiveness, to express
gratitude, to be humble, to display compassion and wisdom,”
tulis Emmons. Memberi maaf, bersyukur atau mengungkapkan terimakasih,
bersikap rendah hati, menunjukkan kasih sayang dan kearifan, hanyalah
sebagian dari kebajikan. Karakteristik terakhir ini mungkin disimpulkan
dalam sabda nabi Muhammad saw, “Amal paling utama ialah engkau masukkan
rasa bahagia pada sesama manusia.”
Terima kasih , informasi yg sangat membantu,
BalasHapusBerani Action ...berani sukses berani gagal.
mohon ijin utk blog walking blog saya http://blog-vemma-indonesia.blogspot.com/
@Big Bobo terima kasih banyak udah berkunjung ke blog saya and salam kenal.
BalasHapusHal ini sejalan dengan materi kami di ... http://www.slideshare.net/KenKanaidi/pelatihan-slling-with-emotional-intelligence-dr-dwi-suryanto-kanaidi
BalasHapussaya akan sering main ke sini, posting terus tentang spiritual dan supranaturalnya ya Om...
BalasHapushttps://plus.google.com/105244984425012465573/about
@om-rey insya Allah, in lam yasyaau falaa...om rey. saya akan berusaha untuk update postingan disela-sela kesibukan saya. terima kasih banyak atas kunjungan dan komentarnya. salam...
BalasHapussaya termasuk gak yah...
BalasHapushttp://benuanews.blogspot.com
@benuanews Silahkan introspeksi ke diri aja mas, hehe....Terima kasih atas kunjungan & komentnya. Salam...
BalasHapusterimakasih atas informasinyaa, bermanfaat banget nit buat pengetahuan.. :)
BalasHapusSama-sama ananda nirmalasari, terima kasih atas kunjungannya. :)
HapusAsslmkm wr wb. Kenalkan saya soetopo, peminat spiritual. Maaf, tolong tanya tulisan "7 lapis energi mikro kosmik manusia" tuh tulisan bpk jalupangna sendiri ? referensinya dari mana ? Menurut saya itu tulisan yg bagus, dan saya ingin memperdalam, mohon pencerahannya bagaimana mengakses tiap LTE tersebut apakah bisa dirasakan ? Terima kasih atas penjelasannya.
BalasHapus