Emosi kita adalah getaran, yang berasal dari kata Emotion : Energy in Motion. Emosi adalah Energi (Cahaya, Aura, Prana, Spirit/jiwa, Daya Magnetis)
yang bergerak. Energi ini bergerak dalam dua cara, mendatangi serta
menjauhi kita. Tubuh kita pada dasarnya telah tersetting selaras dengan
fungsi-fungsi cakra, yaitu sebagai Receivers dan Projectors Energy.
Kita terbuat dari sel-sel, yang terbuat dari atom-atom, yang terbuat dari partikel-partikel sub-atom: proton, elektron, dan neutron, yang terbuat dari paket-paket energi kecil dan exclusive yang disebut kuanta, yang terbuat bukan dari apa-apa, melainkan ENERGI.
Kita terbuat dari sel-sel, yang terbuat dari atom-atom, yang terbuat dari partikel-partikel sub-atom: proton, elektron, dan neutron, yang terbuat dari paket-paket energi kecil dan exclusive yang disebut kuanta, yang terbuat bukan dari apa-apa, melainkan ENERGI.
Benda -> Molekul -> Atom -> Partikel -> Quanta -> Energi Vibrasi.
Ketika para ilmuwan Fisika Kuantum mempelajari sifat realitas pada skala yang semakin kecil, sesuatu yang aneh mulai terjadi: Semakin dalam kita memasuki realitas, semakin tampak lenyap dari pandangan. Terobosan Einstein dalam rumusnya yang termasyhur "E=MC2 berujung pada: "Segala sesuatu terbuat dari ENERGI."
Semua energi ini mewujud sebagai getaran, dan getaran itu dapat diukur frekuensinya: jumlah getaran per detik. Beberapa getaran tidak terasa seperti irama bumi (7,5 Hz, atau 7,5 kali per detik). Getaran-getaran lain bisa dirasakan oleh indera kita, seperti nada-nada musik, yang bergetar pada 16-20.000 Hz.
Telinga manusia hanya mampu mendengar suara pada kisaran frekuensi 20 Hz hingga 20.000 Hz (20 KHz). Banyak suara yang tidak mampu kita dengar dengan telinga telanjang (suara yang memiliki frekuensi di bawah 20 KHz atau di atas 20 KHz). Hewan dan serangga mempunyai kemampuan mendengar suara di luar rentang frekuensi suara yang mampu didengar oleh telinga manusia, seperti kelelawar yang berkomunikasi dengan menggunakan gelombang ultrasonik yang memiliki frekuensi sangat tinggi, jauh di atas kemampuan dengar telinga manusia.
Sebagai manusia, kita juga memiliki frekuensi getaran. Pemikiran yang melayang dalam benak kita dan suasana hati kita, memiliki frekuensi getaran. Segala sesuatu, baik yang berwujud padat, maupun yang tidak berwujud seperti pikiran dan perasaan, memiliki frekuensi getaran. Energi emosi juga dinyatakan melalui frekuensi getaran.
Hati (Baca “JANTUNG”) adalah tempat terjadinya getaran yang bersumber dari kehendak jiwa. Hati manusia merupakan tempat terjadinya resonansi. Apakah resonansi? Secara sederhana resonansi adalah ‘penularan’ getaran (gema) kepada benda lain. Artinya, jika kita menggetarkan suatu benda, lantas ada benda lain yang ikut bergetar, maka dapat dikatakan benda lain tersebut terkena resonansi yaitu ‘tertular’ getaran alias frekuensi.
Hati atau jantung manusia bagaikan sebuah tabung resonansi gitar. Setiap kita berbuat sesuatu, baik pada taraf berpikir maupun berbuat, selalu terjadi getaran di hati kita. Getaran tersebut bisa kasar, bisa juga lembut. Dapat bergetar karena bahagia, karena rindu maupun karena marah atau bersedih.
Pada dasarnya manusia dalah mahluk yg terdiri dari 3 bagian penting ((Mind, Body, and Soul) dan EMotion (Energy in Motion / Energi yang Bergerak) merupakan bahan bakar untuk menyelaraskan dari system tersebut. jadi yang namanya emosi itu adalah "Bagian terpenting" dari kehidupan manusia.
Semua benda di sekitar kita merespon getaran yang kita keluarkan. Getaran dan vibrasi dari marah, benci, kegelisahan, kekacauan, stress, tertekan, akan mengakibatkan respon ‘rusak’ bagi benda di sekitar kita.
Pancaran gelombang perasaan yang berasal dari otak yang masih lemah, akan menjadi berlipat kali lebih kuat ketika getarannya sudah diresonansikan ke jantung. Ini karena kuat medan jantung berlipat-lipat kali lebih besar dibandingkan otak. Sehingga seperti masuk ke dalam amplifier saja layaknya. Dan kemudian bisa menebar keluar dirinya.
Dalam penelitian di Institute of HeartMath bisa digambarkan Kuat Medan Elektromagnetik yang muncul dari getaran jantung seseorang. Radiasinya bisa diukur sampai jarak 1 meter lebih dari tubuhnya. Sehingga, bisa mengimbas kepada orang-orang yang berada di dekatnya. Inilah penjelasannya, kenapa berdekatan dengan orang yang emosional, Anda akan ikut-ikutan emosional. Dan berdekatan dengan orang-orang yang sabar, Anda akan terimbas menjadi sabar pula. Ternyata getaran jantung (Qalb) Anda teresonansi oleh getaran jantung (Qalb) seseorang yang ada di dekat Anda itu.
Bukan hanya kuat medannya, ternyata pola gelombangnya pun bisa menjadi sinkron ketika perasaan kita dengan seseorang itu sepaham dan saling mengerti. Disana juga digambarkan gelombang otak dan gelombang jantung orang yang bersalaman. Ketika belum bersalaman, gelombang otak si A berbeda dengan gelombang jantung si B (tentu saja). Tetapi, ketika bersalaman, gelombang otak si A sinkron dengan gelombang jantung si B, dalam bentuk gelombang yang harmonis.
EMosi tidak hanya berupa kemarahan, jengkel, benci, ataupun dendam.
Emosi juga meliputi Emosi cinta, emosi senang, emosi syukur serta emosi
damai. dan setiap emosi menciptakan vibrasi yg menghasilkan energy. Dan
energy yang diciptakan dari setiap emosi ini berbeda beda.
Beberapa emosi yang ada dalam diri manusia:
Beberapa emosi yang ada dalam diri manusia:
- Shame (malu),
- Guilt (bersalah),
- Apathy (Tdk memiliki harapan),
- Grief (kesedihan yg dlm),
- Fear (takut),
- Desire (keinginan/nafsu),
- Anger (Marah),
- Pride (Bangga/sombong),
- Courage (berani),
- Neutrality (netral),
- Willingness (Kemauan/niatan yg kuat),
- Acceptance (Penerimaan/ihklas),
- Reason (Berfikir/memahami),
- Love (Sayang/bkn nafsu),
- Joy (Suka cita/ gembira/ tenang),
- Peace (Damai),
- Enlightment (Pencerahan),
Energi Emosi-emosi tersebut dimulai dari frekwensi yangg paling lemah menuju ke frekwensi yang paling kuat.
"Cinta adalah unsur yang walaupun secara fisik tidak tampak, tetapi sama nyatanya dengan udara dan air. Cinta merupakan kekuatan yang bergerak. Cinta bergerak dalam bentuk gelombang dan arus seperti gelombang dan arus samudra." [Prentice Mulford, Pengarang New Thought - 1834-1891]
Pernahkah anda membaca artikel tentang "messages from water" karya Dr masaru emoto...? kalau blm anda bisa tanya ke eyang Google.
Partikel air dapat berubah bentuk menjadi Heksagon (sgt baik untuk kehidupan manusia) saat air mendpt vibrasi dari frekwensi yg kuat, ataupun berubah menjadi rusak (layaknya air yg terkontaminasi polutan dari limbah pabrik) saat dia mendapat vibrasai dari gelombang ber-frekwensi yg berkekuatan lemah. Bukankah tubuh manusia 75% s/d 80% terdiri dari air...? saat anda memancarkan emosi yg buruk, itu sama saja merusak struktur partikel air dlm tubuh anda, begitu pula sebaliknya, saat anda ihklas dlm hidup serta memancarkan emosi Love and Peace, itu sama saja menyehatkan diri anda.
Belum lagi kesehatan Tubuh manusia sangat ditentukan dgn produksi hormonal, dari sekian banyak hormon dlm tubuh manusia, beberapa hormon yg sangat penting diproduksi oleh kelenjar endokrin, dan ada 1 kelenjar endokrin yg menjadi komando dari kelenjar endokrin yg lain yaitu kelenjar pituitari (berada tepat di tengah otak). Uniknya.... kelenjar ini bekerja berdasarkan Emosi dari pemilik otak.
Manusia tdk bisa lepas dari Emosi, manusia cukup meng-KONTROL emosinya. Disini Tehnik ataupun metode State of Mind Control dapat membantu seseorang untuk mengontrol emosi mana yg ingin dikendalikan (bukan di hilangkan krn memang tdk bisa disebabkan satu-kesatuan yg utuh) maupun mana yg ingin di kuatkan ..???
Pengaruh Fikiran dan Perasaan pada gen dan sel tubuh
Orang yang selalu merasa dan berfikir positip memiliki emosi yang stabil, bebas dari rasa stress dan tertekan yang berkepanjangan , mampu meredam aktifnya gen yang berpotensi menimbulkan penyakit. Orang seperti ini mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap berbagai penyakit. Bahkan kadangkala makanan yang menurut perhitungan ilmu kedokteran dapat membahayakannya tidak berpengaruh sedikitpun padanya.
Dalam kehidupan sehari hari kita jumpai orang yang kuat merokok namun sampai usia hampir 90 tahun masih tetap sehat tidak mengalami gangguan apapun. Adapula orang yang banyak mengkonsumsi gula dan garam namun tidak mengalami gangguan penyakit diabet maupun darah tinggi. Fikiran dan perasaan positip yang dimilikinya merangsang gen positipnya untuk meredam semua efek negatif yang muncul dari makanan tersebut. Selalu merasa dan berfikir positip sangat penting untuk mempertahankan tubuh tetap sehat dan bugar.
Perasan dan fikiran dapat mengaktifkan gen kita, sebagian besar gen kita yang sedang tidur dapat diaktifkan oleh kekuatan fikiran dan perasaan . Kazuo Murakami Ph D seorang ahli genetika dari Jepang menyatakan dalam bukunya “The Divine Message of the DNA” bahwa faktor faktor positip seperti kegembiraan, sukacita, keyakinan dan do’a dapat mengaktifasi gen gen yang bermanfaat. Sementara faktor negatif seperti kegelisahan , stress, kesedihan, rasa takut, dapat menon-aktifkan gen yang bermanfaat dan nsebaliknya mengaktifkan gen yang tidak bermanfaat (buruk).
Untuk membuktikan hipotesanya ini ia bergabung dengan raksasa bisnis hiburan jepang Yoshimoto Kogyo Co untuk mempelajari pengaruh tawa dan perasaan senang pada ekspresi gen. Secara sfesifik ia meneliti bagaimana tawa mempengaruhi tingkat glukosa darah pada orang yang mengidap diabetes type 2. Dalam penelitian itu ia mengukur glukosa darah setelah puasa (fasting blood clucose) pada subyek tes. Kemudian sebagian mereka mendengarkan kuliah yang tidak lucu dan membosankan sementara yang lain menonton pertunjukan komedi yang lucu dan menyenangkan. Kemudian makanan dihidangkan kepada mereka setelah itu Kazuo Murakami mengukur gula darah setelah makan(post –prandial blood glucose ) mereka. Dalam percobaan itu ia mendapati glukosa darah mereka yang mengikuti kuliah yang membosankan itu meningkat 123 mg/dl sedang pada mereka yang menonton komedi hanya meningkat sebesar 77 mg/dl. Penelitian tersebut menunjukan bahwa tawa memiliki efek menguntungkan bagi tingkat glukosa darah
Klinik Ochsner di New Orleans menerbitkan laporan yang menyatakan bahwa dari 500 pasien yang dirawat di klinik mereka 74 persennya menderita penyakit karena gangguan mental/emosi. Departemen Medis Universitas Yale yang menangani pasien berobat jalan juga melaporkan bahwa 76 % dari pasien yang datang ke klinik mereka terbukti menderita penyakit karena fikiran dan perasaan negatif yang mempengaruhi emosi mereka.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa fikiran dan perasaan sangat besar pengaruhnya terhadap metabolisme tubuh . Jika kita sedang makan tiba tiba diberi tahu bahwa anak yang kita kasihi meninggal akibat kecelakaan , dijamin anda tidak bisa meneruskan makan anda. Tubuh anda segera bereaksi, nafas menjadi sesak selera makan kontan menghilang, otot dan saraf anda menjadi tegang. Pada kondisi tertentu juga diikuti naiknya tekanan darah yang kadangkala menyebabkan pecahnya pembuluh darah tertentu. Kadangkala juga diikuti denganrasa mulas pada bagian perut.
Pola hidup dikota besar yang cenderung materialistis dan penuh persaingan menyebabkan tekanan yang berat pada fikiran dan perasaan sebagian orang. Mereka yang tidak terampil memenage fikiran dan perasaannya dalam menghadapi tekanan dan kesibukan pekerjaan, cenderung untuk mengalami gangguan psykosomatik, yaitu penyakit fisik yang muncul akibat gangguan mental/emosi. Umumnya mereka tidak menyadari bahwa penyakit fisik yang mereka derita adalah akibat gangguan emosi yang mereka alami. Mereka hanya sibuk mengobati penyakit fisik yang timbul dan tidak memperhatikan masalah fikiran dan perasaan yang menjadi penyebab dari penyakit tersebut.
Beberapa penyakit fisik yang sering muncul mengiringi gangguan emosi antara lain, Nyeri dileher, Radang tenggorokan, Gatal dan luka pada kulit, Kesemutan dan bengkak, Pusing dan sakit kepala, Sembelit, Diare, Gangguan lambung, Keletihan . Kadangkala gangguan emosi ini juga bisa memicu beberapa penyakit ganas seperti tumor dan kanker. Menangani gangguan penyakit fisik akibat gangguan emosi tidak cukup hanya dengan mengobati gejala fisik yang timbul, tapi harus dibarengi dengan mengatasi gangguan emosi tersebut. Usaha mengobati gangguan fisik akan sia- sia jika tidak diiringi dengan usaha mengatasi gangguan emosi. Obat-obatan medis yang diberikan hanya untuk mengurangi rasa sakit atau mengurangi efek buruk penyakit tersebut , namun tidak akan mampu menyembuhkan secara sempurna jika penyebab utama nya yaitu gangguan emosi tidak segera diatasi.
Penyakit yang timbul akibat gangguan psykosomatik ini kadang kala tidak bisa dideteksi secara fisik maupun medis. Penderita merasakan keluhan rasa sakit dan tidak nyaman ditubuhnya yang kadangkala lokasinya berpindah-pindah, namun pemeriksaan medis tidak menemukan kelainan pada organ tubuh yang dikeluhkan itu. Menghadapi hal ini biasanya dokter menyarankan pasiennya untuk konsultasi pada psikiater, namun sayangnya banyak pasienyang menolak saran ini:” Emangnya saya gila dok…” . Selanjutnya ia akan mencari dokter lain untuk menyembuhkan keluhannya itu. Orang ini akhirnya akan sering gonta-ganti dokter namun penyakitnya tidak juga kunjung sembuh.
Pengaruh Fikiran dan perasaan negatif pada gen dan sel tubuh
Fikiran dan perasaan negatif mempunyai andil yang besar sebagai penyebab gangguan psykosomatik yang dialami banyak orang. Seseorang yang berada dalam keadaan tertekan, stres berkepanjangan atau menghadapi masalah dan problem berat yang tidak pernah terselesaikan , biasanya memiliki fikiran dan perasaan yang negatif. Fikiran dan perasaan negatif ini akan mempengaruhi gen dan sel tubuhnya, yang pada akhirnya akan memunculkan berbagai keluhan pada tubuh dan fisik yang bersangkutan.
Allah menciptakan manusia dari sebutir sel yang dibuahi, kemudian sel tersebut membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan terus membelah diri hingga berjumlah triliunan. Setiap sel memiliki Gen yang berisi program atau cetak biru dari sel tersebut. Gen inilah yang mengendalikan sel untuk menjadi bagian-bagian dari tubuh manusia. Gen mengendalikan sel untuk menjadi tulang, daging, rambut, pembuluh darah , gigi , kuku hingga membentuk ujud manusia. Terdapat satu triliun sel dalam setiap kilogram berat badan manusia, sehingga bayi yang baru lahir saja terdiri atas kurang lebih 3 triliun sel, dan manusia dewasa memiliki 50 sampai 70 triliun sel.
Menyembuhkan penyakit dengan kekuatan do’a, fikiran dan perasaan positip
Do’a yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan serta harapan merupakan gelombang fikiran dan perasaan positip yang dapat mengaktifkan gen yang baik untuk memperbaiki berbagai kerusakan tubuh yang muncul akibat penyakit yang diderita.
Morris Goodman seorang pengarang dan pembicara internasional mengalami kecelakaan yang amat parah Ia terbaring dirumah sakit dalam keadaan lumpuh total, tulang punggungnya remuk, tulang leher pertama dan kedua patah, reflek menelannya tidak berfungsi sehingga ia tidak dapat makan dan minum, diafragmanya rusak sehingga sulit untuk bernafas, ia hanya bisa mengedipkan mata. Secara medis sulit baginya untuk sembuh normal kembali. Dalam keadaan demikian ia tetap menjaga fikiran dan perasaannya untuk tetap positip , ia membayangkan dirinya sehat dan normal kembali, ia tetap memelihara fikiiran dan perasaannya demikian . Akhirnya apa yang dibayangkannya itupun terjadi , ia keluar dari rumah sakit berjalan tanpa alat bantu sesuai dengan apa yang dibayangkannya. Kisah Morris Goodman ini diangkat kedalam film The Secret karena membayangkan kekuatan dahsyat dari berfikir dan merasa positip.
Manage Your EMotion For Change Your Life...........!!!
Semoga bermanfaat.
Sumber: Quantum energi
Written by: jalupangna
Wawasan spiritual dan blogging, Updated at: 14.00
0 komentar: